“Sayangnya Mamiiiiii.” Panggilan Aruna itu membuat Isvara lari menuruni tangga. “Mamiiiii, Ara kangen.” “Halaaaah, tadi kamu pulang dijemput Mami juga.” Adrian memberikan tampang kesal yang dibuat-buat. Isvara jadi sangat manja semenjak Aruna menjadi maminya. Sejujurnya Adrian tidak suka tapi dia mengingat kembali masa lima tahun Isvara yang dilaluinya tanpa seorang mami. Jadi dia harus maklum dengan putrinya yang ingin selalu mendapat perhatian Aruna. Isvara membalas papinya dengan memajukan bibir bawah namun tak urung memeluk pria jangkung yang kini tengah duduk di ujung tangga paling bawah. Aruna berlutut untuk memeluk Isvara. “Ara udah mandi, Mami belum.” Aruna memberengutkan wajahnya. “Mami mandi dulu, nanti peluk Ara terus ajarin Ara kerjain PR.” “Oke … tapi sebelum itu,