Menjemput Kebahagiaan

1216 Kata

“Mas?” Aruna bergumam dengan kerutan di keningnya setelah membuka pintu rumah dan mengetahui sang pujaan hati yang tadi mengetuk pintu rumah. Adrian tersenyum meski wajahnya tampak kusut sekusut kemeja yang kini bagian tangannya sudah dilinting hingga sikut. “Aruna,” sapa Adrian melirih beserta tatapan teduh. “Mas kenapa ke sini?” tanya Aruna seraya mundur beberapa langkah mempersilahkan Adrian masuk lalu menutup pintu. “Tadi mama telepon, cerita tentang kamu yang ketemu mantan ibu mertua kamu di mall.” Adrian menjawab seiring langkah mereka menuju ruang televisi dengan Aruna berjalan lebih dulu. “Kamu enggak apa-apa?” Lalu Adrian bertanya, tangannya menahan tangan Aruna agar menghentikan langkah. Aruna membalikan badan. “Aku enggak apa-apa.” Aruna tersenyum tapi Adrian tahu kalau w

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN