“Kita harus ketemu dokter, Mas … aku mau program kehamilan.” Tiba-tiba Aruna masuk ke dalam ruang kerja Adrian, mengatakan hal itu dengan bibir mengerucut. Dia sudah merangkai kalimat untuk mengawali niatnya tersebut tapi malah langsung mengutarakan intinya. Adrian mengangkat pandangan dari layar MacBook. “Ara udah tidur?” tanyanya dengan raut wajah antusias, alih-alih menanggapi ucapan Aruna. Antusias untuk meniduri Aruna maksudnya. “Udah ….” Langkah Aruna berhenti di tengah-tengah ruang kerja Adrian. Dia memberi jarak yang cukup jauh karena bila masih berada dalam jangkauan Adrian, sang suami pasti menarik tangannya agar duduk di atas pangkuan kemudian mereka akan bercinta di kursi kerjanya lagi seperti waktu itu. Foto Tyas sudah terpasang kembali di dinding yang berseberangan d