Hanya Bisa Pasrah

1425 Kata

Isvara kembali ke Indonesia, dia pulang ke Bandung ke Kota kelahirannya. Langsung menuju rumah papi di mana dia dibesarkan. “Kak Ara …” ketiga adik Isvara memeluk Isvara yang barus ampai di teras rumah mereka. Mereka tidak pernah menyangka kalau pria yang dianggap sangat baik dan menyayangi sang kakak justru dengan tega menyakitinya. “Kemarin aku mau ikut ke Aussie tapi sama papi dilarang.” Akram mengadu setelah mereka mengurai pelukan dan beriringan masuk ke dalam rumah. “Memangnya mau apa kamu ikut, Kakak aja ini pulang.” Isvara mengusap lengan kekar Akram. “Mau mukulin dia,” balas Akram dingin. Isvara terkekeh. “Udah lah, mungkin dia bukan yang terbaik untuk Kakak.” Isvara menatap sang adik dengan sorot mata penuh haru. “Seenggaknya kamu udah berusaha membuka hati, menci

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN