Peluk

604 Kata

“Dah bersih, Mas.” Aruna membuang tissue basah ke tong sampah yang ada di pinggir bangku. Meraih tangan Isvara untuk ia genggam kemudian mulai melangkah menyusuri jalanan Kota Mini menuju sebuah bangunan bertuliskan Hospital. Adrian mengikuti dari belakang, sorot matanya hangat menatap punggung Aruna dan Isvara. “Papi … tunggu di sini ya sama mami, Ara masuk dulu.” Adrian terhenyak. “Oh oke.” Wahana itu tidak memperbolehkan orang tua masuk, hanya ada anak kecil dan kakak petugas yang akan membantu anak-anak. Isvara dibantu petugas wanita untuk memakai jas putih ala dokter dan mengalungkan stetoskop di lehernya. Di dalam bangunan itu ada enam ranjang kecil berisi boneka bayi. Isvara diajarkan bagaimana cara merawat bayi dan mengganti popok. Dan di luar bangunan—melalui jendela k

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN