Takut

1370 Kata

Tidak lama setelah Adrian keluar, Isvara masuk ke dalam kamar “Pagi Maminya Ara yang paling cantik.” Isvara naik ke atas tempat tidur masih menggunakan baju tidur. Sepertinya dia baru bangun dan ingin langsung menyapa maminya juga sang adik. “Pagi sayang.” Aruna mengecup pipi Isvara dan gadis kecil itu duduk bersimpuh di samping Aruna kemudian mendekatkan kepalanya ke arah perut Aruna. Isvara menempelkan telinganya di perut Aruna. “Selamat pagi adik, kamu lagi apa?” Aruna tersenyum sambil mengusap kepala Isvara lembut. “Adik sehat-sehat ya, biar nanti bisa main sama Kakak Ara.” Isvara berceloteh kembali. Gadis kecil itu lantas mengecup perut Aruna. “Hey anak Papi, ngapain di sini?” Suara bariton Adrian membuat Isvara terkejut kemudian masuk ke dalam selimut sambil cekikikan.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN