Episode : Jatuh Cinta Berjuta Rasanya (4)
Selepas kepergian Windy dari toko bunga tersebut, Eka menyandarkan punggungnya ke dinding di belakangnya.
Ia membiarkan tali tas karton yang digenggamkan Windy ke jemarinya dengan setengah memaksa tadi, merosot begitu saja ke lantai, menghasilkan bunyi gedabruk yang sangat tak sedap didengar oleh telinganya.
Pun begitu, Eka tidak peduli.
Mata Eka memandang nanar pada tas karton tersebut.
“Mana mungkin aku mau memakan makanan yang akan kamu nikmati dengan Mas Bagas? Kamu ini ada-ada saja!” gumam Eka lirih.
Sekiranya kamu tahu Siapa aku, kamu nggak mungkin berani begitu ke aku, Mbak Windy, batin Eka setelahnya.
Lantas mata Eka memejam, terkenang akan pesan Bagas yang bukan hanya satu kali disampaikan kepadanya. Namun bila ia hitung-hitung
