Episode : Perasaan Yang Campur Aduk (2)
Bagas langsung memeluk Eka.
“Maafkan aku. Aku nggak sengaja,” bisik Bagas di telinga Eka.
“Kamu sih, cari gara-gara. Sudah tahu aku lagi pusing juga. Bisa nggak sih, kamu tuh nurut apa kata aku? Jangan ngajak aku bertengkar, Eka,” pinta Bagas sungguh-sungguh.
Bagas menatapi wajah Eka dan menangkup kedua pipi Wanita itu, menciumi puncak kepalanya, keningnya, pipinya, lalu bibirnya.
Dan itu sudah cukup untuk menundukkan Eka. Kembali berada di bawah kendali Bagas. Selalu saja seperti itu. Dan secara sadar, Eka menkmatinya. Menikmati ritme itu. Mendamba, memuja, dan selanjutnya menghamba tanpa perlawanan.
“Kamu sudah paham kan bagaimana harus menempatkan dirimu?” tanya Bagas setelah berhasil menenangkan Eka.
Eka mengang
