Perut Aurora kenyang saat ia selesai menghabiskan makanan yang terhidang di atas piringnya. Christian tidak berhenti memperhatikan gerak gerik Aurora yang terlihat lucu di matanya. “Mau tambah?” tawar Christian seraya menyodorkan air putih. Aurora menggeleng, “Tidak, Christian. Aku sudah sangat kenyang,” ucap Aurora mengusap perutnya yang sedikit membuncit karena kekenyangan. “Aku memesan beberapa makanan untuk dibungkus. Berikan pada mamamu juga.” “Kau membelikan untuk mamaku juga?” Christian mengangguk. Hal itu membuat hati Aurora menghangat. Meski jahat, kejam, dan menyebalkan, Christian memiliki sisi baik dan perhatiannya sendiri. “Jadilah kekasihku,” ujar Christian membuat Aurora yang sedang meminum air putih tersedak mendengar ucapannya. “Uh?” “Kau tidak dengar? Jadila