Aurora membuka kedua matanya dan heran dengan Christian yang sudah rapi dengan pakaiannya. Pria itu tengah memasang jam tangan mahalnya. Pakaian Christian pagi itu serba hitam dengan coat. Aurora duduk seraya mengucek matanya. Ia merapatkan selimut karena sedang tidak berbusana. “Morning,” sapa Christian. “Morning,” balas Aurora. Christian mendekati Aurora, mencium pelipisnya lembut. “Christian mau ke mana?” tanya Aurora. “Mengurusi pekerjaan,” balas Christian seraya tersenyum tipis. Ia mengarah pada sebuah piring yang terletak di atas nakas. “Aku sudah memesan sarapan untukmu.” “Biar saja, aku akan memakannya setelah mandi.” Christian mengangguk. Ia kembali meletakkan piring di atas nakas. “Aku harus pergi. Jika kau butuh sesuatu tinggal panggil saja pengawal yang menjaga d