Aurora terdiam di dalam kamarnya. Lagi lagi dia menyendiri untuk memikirkan banyak hal termasuk ucapan Christian saat ia di mobil tadi. Christian memang tidak menekan Aurora, atau bahkan tidak membuat Aurora stress karena takut Christian menggugurkan kandungannya. Namun Christian berhasil membuat Aurora bimbang dengan perkataannya. Tidak ada raut senang di wajah Christian saat mengetahui Aurora hamil. Dia terlihat biasa saja, tidak senang maupun sedih. Bahkan Christian berpikir terlampau logis. Aurora memegang perutnya, menarik napas kemudian mengembuskannya lagi. Begitu berkali kali seolah masalah yang tengah dihadapinya lebih dari kata berat. “Apa Mama bakal benci aku?” tanya Aurora pada dirinya sendiri. “Nggak mungkin, Mama orang baik. Mama pasti ngerti posisi Aurora kayak giman