" Tuan Devan, aku... "Aku hanya butuh kejujuran kamu, baik itu menyakitiku atau tidak, yang jelas kamu jujur." Ujar Devan tegas karena Devan melihat sepertinya Dita merasa berat untuk mengatakan yang sebenarnya pada dirinya. "Iya. Aku memang hanya butuh tubuh Tuan Devan. Tapi percayalah, aku sudah melupakan tujuan utamaku, karena aku terlanjur nyaman, mencinta Tuan Devan. Aku minta maaf karena telah memanfaatkan tubuh Tuan Devan demi ego aku. " Kata Dita dengan mata berkaca-kaca karena menahan tangis. Devan tersenyum hambar, lalu membalikkan badannya membelakangi Dita, dan mengusap wajahnya secara kasar karena merasa tidak menyangka kalau dirinya bisa juga dimanfaatkan orang lain, karena biasanya, Devan lah yang memanfaatkan orang lain demi pencapaian keinginannya. "Pulang! " Devan

