"Halo?" "Hai, apa kabar?" Aurel sempat terkejut mendengar suara bariton keras itu lagi, entah kenapa dia merasa jika munculnya kembali lelaki ini bisa membuatnya terancam. "Ada apa menelepon ku?" Tanya Aurel dingin. Matanya tidak lepas memandang Dikta yang tangah sibuk menata kebunnya. "Hehe, jangan galak-galak donk! Aku cuma kangen sama kamu!" "Ck, kita sudah tidak ada hubungan apa-apa lagi Denis!! Aku dan kamu tidak pernah menjalin hubungan! Hanya sekedar one night stand dan tidak lebih!" Dalam hati Aurel begitu geram dengan kemunculan pria itu kembali. Memang sudah sejak lama Denis menyukainya, Aurel memanfaatkan itu. Tapi sepertinya Denis tidak terima. "Jadi malam itu tidak ada artinya untukmu?" "Tidak, dan cukup jangan hubungi aku lagi, padahal sudah bagus kamu di Amerika sa