26. Dua Puluh Enam

1907 Kata

Menegangkan. Bagi Altarik, aura di sana sangat menegangkan. Suhu ruangan yang normal pun seketika mendinginkan kesepuluh jari tangannya. Tidak tahu kenapa, tapi sensasinya benar-benar luar biasa. Di ruang tamu panti asuhan itu, Altarik duduk ditemani empat orang pihak panti, yang Rahee sebut ibu, bapak, paman, dan bibi. Semuanya sudah berumur, mungkin dua kali lipat dari usia Altarik—atau lebih. Kemudian di batas ruang tamu dengan ruang keluarga, di belakang temboknya, Altarik melihat ada beberapa bocah yang mengintip dan modus lari-larian. Yang sesekali kena tegur ibu panti, tetapi mereka malah haha-hihi. Kedatangannya disambut baik, sempat terjadi acara pelukan antara Rahee dengan pihak panti, lalu acara cium tangan antara Altarik dengan para orang tua di sana. Tetapi begitu masuk d

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN