Sekembalinya Mr. Altarik, Rahee simpan ponselnya, dia menawarkan perkara mau mandi langsung apa makan dulu? Biar nanti Rahee siapkan keperluannya. Tapi Mr. Altarik memilih duduk, pengin ngobrol sama Rahee. Yang Rahee tawarkan juga, mau dibuatkan teh apa tidak? Biasanya Mr. Altarik suka minum teh. "Abang ambil sendiri aja, Ra." Begitu katanya. Yang Rahee angguki. Mr. Altarik membiarkan Rahee duduk jadi pemerhati, melihat punggung lebar Mr. Altarik ngeluyur ke dapur, lalu balik lagi. Kini duduk di sebelah Rahee. "Gimana? Selama Abang kerja, nggak terjadi apa-apa, kan? Perutnya nggak ada keluhan?" "Aku baik, Mister." "Dedeknya juga?" "Iya. Abang jangan khawatir." Yang sedang Altarik usap perut hamil istrinya sambil bilang: Alhamdulillah. Nggak tahu kenapa, Altarik merasa cemas berlebih

