Extra Part 2

1067 Kata

Altarik repot. Rahee rewel malam-malam. Bangun jam setengah dua belas minta dimasakkan goreng ikan sama Bang Dion. Ini kenapa belum apa-apa sudah ngadi-ngadi saja keinginan bayinya? “Besok ya, Ra. Bang Dionnya udah tidur jam segini mah.” “Tapi mau banget.” Rahee merengek. Astagfirullah, ukhti! Tolonglah, berakhlak sedikit ngidamnya. “Abang aja yang masak, ya. Mau? Di kulkas ada ikan, kan?” “Maunya dimasakin Bang Dion.” Altarik meringis. Harus banget Bang Dion? Rahee sadar tidak sih atas apa yang diinginkannya? Apa Rahee lupa tentang sesadis apa abangnya Altarik yang itu? “Sebentar, Abang coba telepon dulu.” Lemah. Kalau Rahee sudah menatap penuh harap begitu, dia lemah. Apalagi ini keinginan si jabang. Uh, belum lahir saja anaknya sudah merepotkan. “Halo, Bang?” “Di rumahnya

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN