24. Dua Puluh Empat

1455 Kata

Hasilnya tidak dibalas, cuma dibaca, centang biru ceklis duanya. Ya ampun, Rahee! Dia uring-uringan jadinya. Kenapa cuma diread? Yang Rahee baca kembali isi pesannya, meringis, pipi bersemu malu. Mana pakai kata 'abang' pula! Ujungnya ada simbol love segala lagi. Ingin rasanya dia tarik ulang pesan itu, atau dihapus deh, tapi kan sudah dibaca. Terus Rahee bisa apa selain merana? Pikirannya ke mana-mana. Pasti nanti Mr. Altarik mengira Rahee menyukainya, atau parahnya tertarik sama beliau, lebih parahnya lagi dikira baper atas hubungan mereka. Helow! Rahee nggak gitu kok. Dia hanya ngetes, serius. Tapi kenyataan, jantung Rahee deg-degan nggak keruan. Oke, tenang. Dibawa santai saja. Iya, tenang. Rahee harus tenang. Yang berikutnya datang satu pesan, membuat Rahee memekik tertahan begit

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN