Altarik mungkin bisa menyelesaikan masalahnya sendiri. Tapi melihat Rahee, dia butuh dukungan keluarga. Dia butuh doa mereka. Entah mengapa, membuat Altarik berbagi cemasnya di grup kesebelasan. Pagi itu di saat Rahee sedang bersiap diri, Altarik sibuk dengan ponselnya. Altarik: Ada yang mau ikut? Marine: MAUUUUU! Jaelani: Ke mana dulu, nih? Altarik: Saya menemukan keluarga Rahee. Kai: WAW. IKUT. Irina: Rahee oke? Umin: Udah ketemu tatap muka sama Rahee? Altarik: Nanti jam sepuluh berangkat. Ada yang mau nemenin? Irina: Rahee oke, Al? Altarik: Dia nangis bahkan sebelum pergi ke sana, Mbak. Makanya saya butuh teman. Seulgi: Jemput Mbak ya, Al. Mbak temenin. Kai: Boleh ikut? Gue aja yang jemput Mbak Seulgi nanti. Lyra: Anak-anak gimana, Al? Altarik: Iya, silakan. A

