Kejahatan Dayana

1609 Kata

“Tutup mulutmu jangan bicara sembarangan kamu?!” teriak Langit dengan amarahnya, dia melangkah mendekat kearah Anyelir. “Sayang...ini semua tidak seperti yang kamu bayangkan, dia kebetulan jatuh dan pintu terbuka, jadi aku melihat, toh kamu biasa di sini juga, aku takut terjadi sesuatu padamu, Sayang...” Anyelir menggelengkan kepalanya dengan kuat, air mata terus bercucuran, tubuhnya terasa lemas, bahkan kakinya rasanya tak kuat untuk menoang. Sahabat yang dia pikir sedang menderita terakniaya ternyata sedang menikmati kebersamaan dengan suaminya dengan skenario mereka pura-pura buta. “Cukup, Mas! Aku berdiri di sini bukan baru saja, aku sudah dari tadi memperhatikan kalian, aku memang tidak tahu apa yang terjadi di antara kalian di belakangku dan apa yang kalian rencanakan sebenarnya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN