Kata-kata yang keluar dari mulut Andrea penuh dengan kecemburuan, tetapi Dimas tampaknya tidak menyadarinya, dan malah melihat perilakunya sebagai sikap yang tidak masuk akal. "Andrea, jangan berpikiran yang tidak-tidak." "Aku tidak berpikir yang tidak-tidak, Dimas. Aku hanya tidak mengerti … kamu kan sudah bersamanya selama berbulan-bulan, dan kita-- " Tidak sempat Andrea melanjutkan kata-katanya, Dimas dengan cepat memotongnya, tapi tetap bersikap tenang. "Oke, ini sudah larut malam, Andrea. Tidurlah." Tanpa menunggu tanggapan dari Andrea, Dimas kembali melanjutkan langkahnya menuju lantai bawah. Tampak raut wajah Andrea berubah cemas. "Dimas … Dimas...." Andrea yang berdiri tegak di sisi pintu mencoba kembali memanggil Dimas dengan suara lembut. Dimas hentikan langkahnya sejena