Kinanti yang semakin resah, bangkit dari rebahnya, lalu meraih buku dan membacanya dengan sinar lampu samping tempat tidur. Tapi dia tetap saja tidak bisa tidur, pun tidak bisa berkosentrasi membaca isi buku. Apa yang dia lihat dan baca seolah melihat gambaran Dimas di dalam setiap kata di dalam buku, pikirannya tanpa dia sadari pun menjauh. Dengan perasaan kacau tak menentu Kinanti menutup bukunya dan meletakkannya kembali di balik bantal tidurnya. Dia beranjak dari tempat tidur, memakai sandal, dan dengan hati-hati berjalan menuju pintu kamar. Di hari-hari biasa, Kinanti tidak lupa minum segelas s**u hangat sebelum tidur, tapi malam ini kehadiran Andrea menyebabkannya enggan ke luar kamar dan membuat s**u hangat, khawatir akan mengganggunya. Kinanti pun memutuskan untuk tidak pergi ke