Bohong

917 Kata

Dita sudah sampai tepat di depan pintu apartemen Saka, diliriknya jam yang kini menunjukkan pukul sepuluh malam. Sebenarnya ini adalah waktu yang kurang pas untuk bertamu, tapi mau bagaimana lagi, Dita ingin memastikan secara langsung bagaimana kondisi Saka. Baru saja hendak menekan bel, ponsel yang berada di tas kecilnya berbunyi. Betapa terkejutnya Dita ternyata sang pemanggil adalah Indra. Tentu saja Dita panik, dia harus mengatakan apa? Mungkinkah Indra menelepon untuk memberi tahu kalau pria itu sudah sampai? Ah iya, Indra pasti akan mengatakan itu padanya. Daripada membuat Indra curiga, akhirnya Dita menggeser ke layar berwarna hijau untuk mengangkat panggilan pacarnya itu. “Halo, Indra?” jawab Dita berusaha bersikap tenang. “Lagi apa, Sayang? Aku baru nyampe, nih.” Dugaan Dita

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN