21. Hatiku tertinggal di sana

1261 Kata

_Aku memang diam, tapi hati dan pikiranku benar-benar berisik memikirkanmu_ “Mbak Ning,” Panggil Dheana. Satu hari lalu Dheana sempat meliburkan diri, beralasan tidak enak badan. Hari ini, setelah dua hari berlalu dari kejadian malam itu, Dhean kembali memutuskan untuk beraktifitas. Kondisinya sudah membaik, meski beberapa lebam di wajahnya masih terlihat. Namun mentalnya masih belum stabil, Dheana kerap dilanda rasa takut. Takut sewaktu-waktu lelaki tua bangka itu akan kembali menemukannya. Membayangkannya saja sudah membuat Dheana ketakutan. “Mbak Ning,” Panggilnya untuk yang kedua kali. Tapi wanita itu mengabaikannya, seolah tidak mendengar panggilannya. “Mbak Ning marah? Maaf, kemarin aku libur mendadak. Padahal toko lagi ramai, aku minta.” Belum sempat menuntaskan ucapannya, Be

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN