“Erika beneran mau resign?” Tanya seseorang, saat Erika kembali datang ke kantor setelah tiga hari meliburkan diri. “Iya.” Erika tersenyum, mengangkat satu tangannya dimana ia membawa makanan yang menjadi ciri khas seseorang resign. “Kenapa? Karena Wisnu?” “Nggak.” Erika menyangkal, padahal salah satunya karena lelaki itu. “Erika punya perusahaan besar, sudah seharusnya ia kembali ke habitatnya, mengurus usaha keluarga bukannya pura-pura jadi karyawan biasa disini.” Adam, salah satu teman dekat Erika dan juga Wisnu datang menghampiri. “Erika memang harus kembali ke perusahaan keluarganya, menjadi salah satu pewaris Dirgantara.” Adam menepuk pundak Erika. “Mas Adam bisa aja.” “Ayo, aku antar ke ruangan bos.” Ajaknya. Erika mengikuti langkah Adam, setelah menaruh dua bix besar