_Aku menemukan diriku diterima dengan baik. Sangat menyenangkan_ “Gajimu hari ini.” Sofi memberikan dua lembar uang berwarna merah pada Dheana, sesaat setelah cafe miliknya tutup. “Kenapa? Terlalu kecil ya,” Sofi tersenyum saat mendapati Dheana terdiam menatap uang yang masih berada di tangannya. “Akan naik secara bertahap, setelah kamu makin pintar.” Jelasnya. “Bukan begitu,” Dheana menggeleng. “Justru bayarannya terlalu besar. Saya masih pemula, belum bisa apa-apa.” Kening Sofi mengerut. “Terlalu besar, memangnya gaji kamu di Bar waktu itu berapa?” Sofi penasaran. “Tiga ratus ribu, sampai pukul dua belas. Itu pun harus menjual banyak minuman.” “Ya ampun!” Sofi terkejut. Sejujurnya ia merasa tidak enak hati saat memberikan uang tersebut pada Dheana, mengingat anak itu masih