“Erika!” Keanu berjalan cepat, mengimbangi langkah Erika yang sudah terlebih dulu meninggalkannya. Wanita itu masih mengabaikannya, seolah tidak mendengar panggilannya atau yang lebih parah ia menganggap seolah tidak melihat keberadaan Keanu. “Tunggu!” Keanu berlari, menahan tangan Erika yang tengah membuka pintu mobilnya . “Iya,” Erika membuka kacamata hitam yang dikenakannya, menoleh dan tersenyum ke arah Keanu. “Kenapa?” Tanya Keanu. Panggilan dan pesan singkatnya diabaikan, Erika berubah dalam waktu semalam saja. “Nggak apa-apa, memangnya kenapa?” Erika balik bertanya. “Jangan pura-pura ayolah!” Kesibukan yang dialami Keanu beberapa hari ini membuatnya tidak memiliki banyak waktu untuk menemui Erika, tapi selain waktu kejadian di Bandung, Keanu selalu menyempatkan waktu untuk

