Bohong kalau Lian tidak sakit hati dengan semua kelakuan orang tuanya akhir-akhir ini yang makin keranjingan dengan segala keegoisannya. Dia tidak paham, bahkan dengan diam dan tidak ingin memperpanjang sakit hatinya setelah ditelantarkan sejak kecil, mereka justru terus memburunya dengan drama tak masuk di nalar. Tidak, dia tidak sekuat itu untuk terus pura-pura terlihat baik-baik saja. Bayangkan sesakit apa hatinya dengan semua perlakuan dan kata-kata tidak manusiawi papanya juga Tari, dan Vina! Sehancur apa perasaan Lean ketika dihadapkan pada kenyataan tentang mamanya yang tega sengaja tak menggubrisnya. Padahal tahu semua penderitaan selama ini. Dan sekarang perempuan itu tiba-tiba datang di hadapannya dengan membawa anak kesayangannya yang bermulut berbisa, dan segala sikapnya yan