Bab 120. Game Over

2119 Kata

Dan nasib Hardian pun benar-benar telah sampai di ujung tanduk. Mereka tidak lagi memberi pilihan selain nyawa sebagai harga mati untuk menebus semua kesalahannya yang tak termaafkan. Jerit tangis Shanea masih terdengar oleh telinga Hardian yang rasanya sudah kebas ngilu dan mulai berdengung. Tiga titik luka parah karena akibat pisau lipat Ibra membuatnya kehilangan banyak darah. “Ampun! Tolong Nea, Pa!” Lagi, suara pilu minta tolong anak kesayangannya itu hanya bisa Hardian tanggapi dalam ketidakberdayaannya. Air matanya mengalir, lalu menangis tergugu membayangkan Shanea diperlakukan tidak senonoh dan tak manusiawi seperti kelakuan biadabnya selama ini. “Lepaskan Nea, aku akan menukar dengan nyawaku!” ucapnya serak. Matanya beralih ke Kemala yang juga menangis panik dalam cekalan Jeje

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN