Menggeliat dengan perut mual, Lean menyingkirkan tangan suaminya yang melingkar mendekapnya erat. Tanpa sempat mengenakan pakaiannya yang teronggok di lantai, Lean bergegas ke kamar mandi dan berjongkok di kloset memuntahkan isi perutnya. Untuk beberapa lama dia terpaksa diam di sana, karena kepalanya yang pusing tidak karuan. Berpegangan ke wastafel di sebelahnya, dia akhirnya bangun berkumur hingga bau muntahan di mulutnya tak terasa lagi. Wajah di cermin itu terlihat pucat. Meski morning sickness kadang membuatnya tidak nyaman dan kewalahan, Lean tetap menikmati setiap momennya. Baginya itu membahagiakan, dan pastinya akan terus mengingat semua suka dukanya sampai nanti perjuangan untuk membawa buah hatinya lahir ke dunia. Ini akan tersimpan di memori indahnya. Fase dimana dia menikmat

