Kemala yang tadinya sudah ketakutan setengah mati bakal kena hajar Hardian, kini terbelalak melihat bagaimana pria tua itu mengerang kesakitan. Terkapar mendongak dijambak oleh Ibra, mata Kemala sampai melotot tak berkedip saat pisau lipat yang dihunus Jingga kini berpindah ke tangan papanya. Dia tentu saja sudah mendengar kasak kusuk tentang menantu Jonathan Lin yang dinginnya minta ampun itu. Pun dengan sepak terjang Ibra yang tak segan mengotori tangannya dengan darah. Itu kenapa Kemala kemudian berusaha mendekati Lean dan menggunakan segala cara, untuk memanfaatkan kedekatan anaknya dengan Ibra juga para sahabatnya yang bukan orang sembarangan semua. “Apa maumu, Bangsatt! Lepas! Semalam kalian sudah membakar dan meledakkan vilaku. Apa itu masih kurang?!” geram Hardian berusaha meront

