Iya, pada akhirnya Lean lah yang lebih dulu merendahkan egonya datang menemui papanya. Tua bangka satu itu memang akar penderitaan hidupnya, tapi mau bagaimanapun nyatanya Lean tidak sanggup sejahat itu membalasnya. Kalau Lean tega meninggalkan Vina yang nyaris sekarat saat kecelakaan, itu tentu beda konteksnya. Orang gila mana memangnya sudi menolong orang yang celaka, karena ingin membunuhnya. Tidak, Lean masih cukup waras. Bahkan sekarang pun dia yakin, kalau ada kesempatan ular betina itu pasti akan berusaha mencelakainya lagi. Vian sengaja mengajak istrinya kesana agak malam menunggu restoran sudah tidak begitu ramai pengunjung, supaya tidak mengganggu waktu kerja mertuanya. Namun, hal yang tidak mereka duga justru terjadi disana. Vian dan Lean baru saja masuk ke dalam restoran, lal

