“Ceraikan Zahira dan cari wanita lain yang lebih setia dan memberikan kamu anak kandung!” Tubuh Zahira limbung dan hampir jatuh jika Arkan tidak sigap menahan punggungnya. Ucapan itu bagaikan busur panah yang menghunus tepat di hatinya. “Nggak akan, sampai kapanpun aku nggak akan pernah melepaskan Zahira dan Alma mereka milikku, keluarga kecilku!” Zahira berusaha kuat dan kembali menegakkan tubuhnya. Meski dia masih bergetar karena takut, dia berusaha memberanikan diri menghadapi Ardi yang menatapnya sangat tajam. “Jangan ambil Alma, aku mohon biarkan dia tetap beramaaku.” “Tidak bisa, Alma senjata kamu untuk mengambil perhatian Arkan dan saya tidak akan membiarkan kamu memanfatkan dia.” Sama sekali tidak ada nitan seperti itu, Alma adalah penyemangat hudupnya dan permata hatinya.

