Sekitar pukul 5 sore dokter memberikan kabar baik, Maya sudah sadar dan kondisinya berangsur-angsur membaik. Dokter sudah mewanti-wanti agar semua keluarga berkumpul untuk memberi suport terbaik untuk Maya karena kondisinya bisa memburuk kapan saja jika orang-orang di sekitarnya tidak saling bergandengan tangan untuk memberikan suport. Arkan adalah orang pertama yang menemui Maya di ruang ICU. Saking takutnya Arkan sampai menangis dan menggenggam tangan ibunya sangat erat. “Mama nggak apa-apa, Ar, jangan menangis.” Arkan menggeleng dan sesenggukan di samping brankar yabg di tempati Maya. “Maafin aku Ma, belum bisa memberi yang terbaik untuk Mama. Tolong jangan seperti ini lagi, aku mau Mama sehat lagi.” “Tidak, kamu sudah menjadi kebanggan Mama. Jangan bilang seperti itu, nak.” S