Setelah lewat empat tahun lalu itu, saat ini, have I ever said that I love you ... too? . . Ada yang bangun. Tegak. Teksturnya jangan ditanya. Walau tidak terasa seperti monumen yang dibangun dengan beton, tetapi ini keras juga. Amat terasa setelah jarak dipangkas, ditiadakan, membuat tak sedikit pun ada ruang di antara tubuh Tania dan yang di belakang. Padahal baru juga mau terlelap. Malam itu. Tania rebah menyamping menghadap pintu, memunggungi Mars dan lelaki itu memeluknya dari belakang. Mepet-mepet, melekat malah, hingga begitu jelas terasa ada something yang Tania kenali apa itu; bangun di saat desah napas pemiliknya terdengar teratur. Mungkin lama-lama desah napasnya mulai memberat. "Abang ... tidur?" Tania buka suara, membisik-bisik saja. Dengan bisikan pun kalau suasana se