78 | I Promise 🚫

2209 Kata

Aku sudah mengambil sebuah keputusan paling berisiko, yakni menerima dia kembali. . . Pagi menyapa, Cely bangun dan tidak melihat siapa pun di sisinya. Dia lantas turun dari ranjang, berjalan pelan ke arah pintu, ini di kamar nenek. Cely agak jinjit sedikit untuk meraih handelnya, kemudian dia tarik dan ... terbuka. "Eh, si Cantik udah bangun. Baru mau Nenek tengok." Cely nyengir. "Mau langsung sarapan, nggak, nih? Nenek lagi bikin nasi goreng spesial komplit buat Cely." "Nanti aja, Nek, baleng-baleng. Cely mau ke kamal mami dulu, ya, Nek?" "Oh, oke. Sekalian bangunin mami sama papinya, ya? Udah siang gitu." Ini pukul setengah enam. Dibilang siang karena untuk ukuran orang dewasa seperti Tania dan Mars, mestinya sudah bangun, kan? "Ciap." Cely pun berjalan riang ke kamar maminya.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN