Sudah bukan masanya aku berjuang walau sama-sama, apalagi rintangan yang ada terlalu melelahkan untuk kulalui walau dengannya, hatiku terlalu rapuh untuk mempertanggungjawabkan risiko yang akan datang. Paham, kan? . . Ini kencan tanpa rencana, yang Mars rencanakan justru gagal waktu itu. Walau agak melenceng sedikit karena ada Cely, tetapi bahagianya tidak akan pernah Mars tampik. Cely juga bagian dari dirinya, yang sedang terlelap sekarang. Kepala Cely rebah di pahanya. Menuju sore hari, Mars dan Tania sepakat untuk piknik ala-ala di area ibu kota yang ada rerumputan hijau, lalu pemandangannya tak begitu buruk, juga teduh yang asalnya dari rindang pepohonan. Sudah belanja dulu sebelum ke sini, bahkan mendadak beli tikar, yang paling utama adalah camilan beserta air minumnya. Ada an