“Joanna?!” pekik Tristan terkejut melihat Joanna sekarang sudah keluar dari tempat parkir. Dari semalam sebenarnya Tristan kepikiran bagaimana kondisi Joanna. Ia akan bertandang ke rumah sakit saat itu juga. Tapi banyak pikiran terlintas dalam benaknya. Mulai dari keluarganya Joanna yang mungkin datang menemani, atau kekasih Joanna yang datang. Belum lagi penolakan dari Joanna, jika dia datang ke sana. Apa tidak akan membuatnya malu dan masuk dalam masalah? Selain itu juga waktu sudah terlalu malam. Jadi ia urungkan niatnya untuk pergi ke rumah sakit. “Joanna,” panggil Tristan. Joanna ada di depannya dan hanya berjarak dua meter saja darinya. Terlihat gadis itu rambutnya berantakan. Pakaian yang dikenakan terlihat tidak rapi, meskipun sudah disetrika. Mungkin karena satu sisi kem