Tristan yang saat itu duduk bersandar segera menegakkan punggungnya dan memutar biji matanya, menatap Andika. “Ada masalah apa di kantor? Bukannya sampai saat ini tak ada masalah dari pihak laporan ataupun klien?” “Sebenarnya bukan masalah kerjaan, Tuan,” ungkap Andika semakin mendekat. “Lalu masalah apa?” Tristan menautkan kedua alisnya. “Ini tentang Nyonya besar, Tuan. Nyonya Lidya beberapa waktu lalu bilang akan mencarikan seorang wanita untuk Tuan dan langsung menuju ke pelaminan.” Tangan Tristan sedari tadi terkepal sempurna mendengarkan penuturan sekretarisnya itu. Ibu, kenapa kembali mencampuri urusan asmaraku? Padahal aku sudah menolaknya berulang kali dan mengingatkannya jangan mencarikan wanita untukku, aku bisa cari sendiri. “Apa kau tahu siapa wanita yang akan dipe

