"Kenapa wajahmu terlihat sedih?" Tanya Jordan padanya, pria itu menahan pergelangan tangannya. Jonita menundukkan kepalanya, antara harus bilang iya dan tidak. Jordan masih menunggu gadis itu agar bicara, dia tersenyum. Akan tetapi Jonita tetap memilih bungkam hingga dia mengantarkan gadis itu ke sekolahnya. "Aku melihat wajahmu tidak baik-baik saja Nita. Aku harap kamu mau jujur padaku." Ujarnya saat gadis itu melepaskan tali pengaman dari pinggangnya. Jonita terkejut mendengar ucapannya. Dia pikir Jordan tidak tahu apa yang dia simpan dalam benaknya sejak tadi. Tapi sepertinya pria itu sudah mengetahui segalanya. "Kenapa harus begini? Kenapa aku harus mengalami hal buruk ini, dan aku terpaksa untuk tetap tersenyum di depannya! Walaupun hatiku sendiri rasanya hancur lebur!" Jerit hati