"Hanya tinggal satu hari, tidak ada waktu lagi!" Bisik Jonita dalam hatinya, gadis itu segera berlari ke lantai bawah untuk menemui ayahnya. Adrian sudah tidak ada di balkon, Jonita tidak tahu kemana perginya pria itu.
"Braak! Ayah!" Jonita menerjang masuk ke dalam ruangan kerja ayahnya. Gadis itu meremas kedua jemari tangannya yang mengepal pada kedua sisi tubuhnya. Rasa geram dan tidak masuk akal akan keputusan ayahnya yang tiba-tiba membuatnya ingin melontarkan protes padanya.
"Bukankah Adrian cukup baik? Dia lebih baik daripada mantan kekasihmu itu! Awalnya aku percayakan kamu padanya tapi ayah tidak menyangka akan menjadi seperti ini tepat satu hari sebelum pernikahan kalian berdua!" Tutur tuan Keni dengan nada tinggi.
"Rico ikut campur tangan dalam hal ini ayah! Dia pria yang l
