So, kita balik lagi ke arah apartemennya Revan dan Belle. Demi apa? Demi macarons. “Kok kita lewat sini lagi, Abang? Bukannya ini ke flat-nya Bang Revan?” “Iya. Emang di sekitar situ.” “Harusnya tadi Ayra bilang ya kepingin nyoba macarons langsung di tempatnya?” “Ngga apa-apa. Kalau siang antriannya panjang, jagiya.” Toko macarons ini berdiri megah di antara deretan toko dan bangunan lainnya di Avenue des Champs-Élysées. Tiba di kafe tujuan, kami disambut aroma manis yang menyegarkan dari makaron dan berbagai kue khas Prancis. Lampu gantung kristal yang gemerlap memancarkan cahaya lembut, memantulkan bias-bias emas dan warna-warni pastel ke sekelilingnya. Berhubung sudah menjelang jam sembilan malam, tempat ini ngga terlalu padat lagi. Untungnya, tadi sempat ngintip website-nya dulu.

