"Bagaimana dengan Tuan Gibran? "tanya Haris cepat setelah melihat dokter yang baru saja keluar dari sebuah ruangan yang Haris yakini adalah kamar rawat Gibran.
"Mohon maaf Tuan Haris. Kami belum bisa memberikan kabar baik buat anda dan keluarga Tuan Gibran." Ujar dokter yang membuat Haris merasa mati rasa.
"Apa maksud Dokter?" tanya Haris dengan susah payah mencoba untuk tetap tenang, meski perasaan Haris mulai tidak tenang.
"Kami belum bisa memastikan apakah keadaan Tuan Gibran baik-baik saja atau tidak, karena saya melihat sepertinya kaki Tuan Gibran terdapat luka yang sangat serius." Ujar dokter tersebut menjawab pertanyaan Haris, yang sedikit membuat Haris merasa lega karena ternyata dokter bukan mengatakan kalau Tuannya telah tiada.
Haris langsung memukul kepalanya hingga berula
