Gibran membuka celananya, dan memasuki milik Cece dari belakang.
"Sssttt, Mas. Sakit!" desis Cece antara sakit dan nikmat secara bersamaan. Gibran yang mendengar kata sakit dari Cece cukup terkejut, pasalnya kata itu mengingatkan akan kejadian yang tidak begitu melekat di ingatannya.
"Sakit?" tanya Gibran sebelum memaju mundurkan pusakanya dalam V Cece.
Cece yang sadar atas apa yang ia katakan tadi dengan cepat mengatakan kalau dirinya kenikmatan.
Gibran yang mendengar jawaban Cece kenikmatan tersenyum, lalu mulai menggerakkan pinggulnya untuk memberi kenikmatan yang sebenarnya pada Cece.
"Sssttt, emmmh ahhh. Kenapa masih sempit Sayang. Ce, aku sakit karena aku selalu memikirkan kamu." Kata Gibran yang diiringi dengan desahan kenikmatan.
"Mas, pelan-pelan. Aku juga rindu sama Mas Gi
