Satu minggu berlalu dan selama itu aku jarang komunikasi dengan kedua sahabatku, aku sibuk pada urusanku sendiri sampai tidak sadar sikapku nantinya akan menimbulkan masalah yang tidak pernah aku pikirkan. Setiap kali Danial dan Gim mengajakku pergi bermain seperti biasanya aku selalu menolak dengan alasan janjian dengan gibran karena tentu saja aku juga tidak bisa mengabaikan Gibran disaat cowok itu adalah pacarku. Sejak aku mulai menjalin hubungan dengan Gibran, hubunganku dengan Gim dan Danial tidak banyak memiliki waktu senggang. Selain sapa menyapa kami jarang bertemu bahkan untuk sekedar mendengar candaan Danial pun aku tidak sempat. Kesibukanku tentu menghabiskan waktu bersama Gibran. Aku baru tau jika cinta itu sampai membuatku seperti ini. “Sun” “Hm” gumamku menyahut panggila