Dara terbangun dari tidurnya. Sejenak, pikirannya kosong, tapi hanya butuh beberapa detik sebelum ingatan mengenai tangisan Jedainne menghantamnya dengan kejam. Dara tersentak, tubuhnya langsung berusaha bangkit dengan panik. "Ainne…" bisiknya, sebelum tubuhnya ambruk kembali ke lantai dengan keras. Bruk! Suara benturan itu menarik perhatian seseorang. Kelly yang berada di dapur berlari ke arah kamar dengan wajah panik. "Dara! Lu mau ke mana?!" Kelly bergegas membantu Dara kembali ke atas ranjang. "Astaga, lu masih sakit! Balik, ayok!" Tatapan Dara tampak kebingungan, tapi bibirnya berucap, "Gue harus balik ke Ainne, Ly," suaranya penuh kepanikan. "Dia nangis cari gue. Please anterin gue ke sana." "Dara, tenang…" "Dia nangis, Ly! Dia pasti nyari gue!" suara Dara pecah, napasnya sem