Ressam membawa Viora yang tak sadarkan diri ke mobilnya kemudian merebahkan tubuh Viora yang hari ini cukup tertekan di kursi belakang mobil dengan nyaman. Tak lupa, dia menutup tubuh Viora menggunakan selimut, agar tubuh ringkih itu tak lagi merasa kedinginan. Sejenak, Ressam mengusap pipi Viora yang memerah, begitu kontras dengan kulitnya yang pucat. Ada sedikit noda darah yang mengering di sudut bibir Viora. Ini membuktikan jika sebelumnya, Viora mendapatkan perlakuan kasar dari mereka-mereka yang saat ini sudah meregang nyawa. Kesal, kembali bercokol di hatinya. Seharusnya, Viora tak pernah merasakan ini semua. Keluarga yang Viora miliki, tentu saja sudah cukup sebagai jaminan jika tidak ada seorang pun yang akan berani melakukan kejahatan ini pada Viora. Namun, nyatanya? Tak han