Viora keluar dari mobilnya begitu dia sampai di rumah. Dengan raut wajah tenang, dia melangkah memasuki rumah seolah tak terjadi apa-apa sebelumnya. Tentu saja perihal kecurigaannya tentang kalung yang dia temukan bersama barang-barang milik ayahnya. Kalaupun ibunya bertanya tentang alasan kepergiannya yang tergesa-gesa tadi, dia pun sudah menyiapkan alasan yang bagus untuk menjawabnya. Ceklek! “Dari mana saja kau, Viora? Ibu menunggumu dengan cemas?” Nah kan. Baru saja dia mempersiapkan diri untuk menjawab pertanyaan ibunya saat bertemu nanti, ibunya sudah lebih dulu menyambutnya di balik pintu dan memberondongnya dengan pertanyaan seperti yang dia perkirakan. “Aku hanya ingin memastikan sesuatu, Bu. Aku baru datang dari kantor polisi untuk memastikan tidak ada barang ayah yang tert