Burak bangkit dari posisinya yang jatuh mengenaskan di lantai sembari mengusap kepala belakangnya yang terantuk pada lantai juga. Dengan raut wajah sedikit kebingungan, dia menatap ke arah Ressam yang entah mengalami masalah apa sampai-sampai membuatnya terkejut. “Ada apa, Tuan? Tolong tenang,” ucapnya dengan asal, sehingga lirikan mematikan yang dia dapatkan dari Ressam selanjutnya, membuatnya pun mengatupkan bibirnya dengan rapat. Sepertinya, bukan waktu yang tepat untuk berbincang santai dengan pria itu sekarang. Ressam melihat sekitar, dan sepertinya tempat ini bukanlah tempat yang cukup menjanjikan untuk membicarakan tentang Viora dan tujuannya mendatangi Burak. Apa yang akan dikatakan oleh anak buahnya nanti, jika untuk bertemu seorang wanita yang dia bawa sendiri ke mansion, dia