"Iya. Aku memang ada hubungan spesial dengan Mama kamu, dan aku melakukan itu tanpa aku sadari. Maafkan aku, Sayang. Aku khilaf." Jawab Arka dengan wajah tertunduk, namun masih bisa mendapatkan tamparan keras dari Dita meski wajah itu tertunduk karena sedikit takut pada Dita. "Khilaf kamu? Khilaf nya sama mama ku? Lalu bagaimana dengan Mama, Mama khilaf juga?" tanya Dita dengan air mata yang terus membanjiri wajah Dita, membuat tubuh Dita benar-benar terasa sangat lemas. "Sayang, aku benar-benar… Kalimat Arka langsung terjeda saat melihat kedua tangan Dita terangkat, meminta agar dirinya tidak perlu membuka suara. "Aku mau kalian berdua pergi dari sini." Ujar Dita dengan penuh ketegasan, dan menunjuk pintu rumah dengan tangan kirinya, pertanda kalau Dita sangat murka dan tak ingin mema