“Jadi, apa yang kamu temukan?” Rasyid menatap Keenan. “Seperti yang sudah ayah curigai, memang kelakukan dari sutradara dan Koh Robert itu sendiri pun sangat meresahkan. Selama ini mereka memanfaatkan jabatan mereka untuk entahlah mungkin memaksa para talent yang berada di bawah naungan Young Ultima production house untuk memuaskan hasrat binatang mereka,” jelas Keenan. Rasyid menghela nafas dengan perlahan dan menghembuskannya sedikit berat. “Kau tahu, Keenan. Untuk memberhentikan mereka berdua, kita harus punya bukti yang sangat kuat dan otentik. Kalau sekedar pengalamanmu yang didatangi oleh talent untuk menggodamu di apartemen. Itu belum cukup, bahkan bisa jadi dibuat sebagai bumerang untukmu.” Rasyid berujar. “Bumerang? Maksudnya bagaimana?” Keenan sedikit kurang memahami. “Gadis